12 Oktober 2008

GA PUNYA MODAL???

Ada sebuah kisah menarik. Alkisah jaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda.
Ia seorang miskin, tidak punya pekerjaan, apalagi penghasilan.
Setiap waktu hidupnya hanya diisi penyesalan, selain mengumpat tentunya. Walau ia sadar, tempat untuk bekerja sangatlah terbatas, negerinya sedang prihatin. Tapi untuk mulai usaha, dirinya tidak memiliki modal sama sekali.
Ia pun merenung putus asa.

Tiba-tiba datang seorang yang sudah tua. Kakek tua itu nampak lebih beruntung kondisinya dibanding si anak muda. Dengan bijak kakek itu menyapa anak muda
"Wahai anak muda, apa yang sedang kaupikirkan? mengapa kau terlihat putus asa?" tanya kakek itu.
"Kakek lebih beruntung dari saya" jawab anak muda yang melihat orangtua itu membawa sejumlah uang tail emas. "Saya hanyalah anak muda yang miskin tidak berguna, pengangguran, tidak memiliki penghasilan.."

Kakek itu tertawa, kemudian berkata
"Sesungguhnya kamu jauh lebih kaya dari saya anak muda"
Anak muda itu kaget, setengah marah karena merasa diejek
"Maksud kakek apa? saya sudah merana dengan kondisi saya ini, jangan kakek tambah penderitaan saya dengan mengejek saya. Sudah jelas saya tidak punya apa-apa kek!"

Dengan bijak orangtua itu tersenyum
"Sejak kapan kakek mengejek kamu, Nak. Kakek serius ketika bilang kamu lebih kaya dari kakek.."
Anak muda mengernyitkan dahi nya. Entah apa maksud si kakek ini.

Sang kakek melanjutkan
"Nak, kakek punya 50 tail emas. Dengan uang ini kakek mau membeli wajah kamu yang
tanpa cacat ini, untuk kakek tukar dengan wajah yang buruk. Bagaimana menurut kamu?
Kontan anak muda ini menolak tawaran si kakek
"Baiklah kalau begitu, kakek tambah 50 tail emas lagi untuk membeli kesehatan kamu.
Kakek tukar dengan tubuh yang lumpuh tidak berdaya. Apakah kamu mau Nak?
Kembali anak muda menggelengkan kepala.
Kakek pun melanjutkan tawarannya
"Kakek tambah 50 tail emas lagi untuk menukar masa mudamu. Jika kamu setuju, kamu akan menjadi kakek-kakek seperti ku juga. Bagaimana Nak?"
Anak muda itu kemudian dapat berpikir maksud sang kakek
"Nah sekarang kakek tambah 50 tail terakhir untuk kakek tukar dengan kebahagian kamu.
Kamu akan memiliki keluarga yang tidak bahagia jika menerima tawaran ini." lanjut sang
kakek

Anak muda itu tetap menolak. Kemudian sang kakek berkata,
"Bagaimana bisa kamu bilang bahwa kamu miskin, sementara kamu memiliki harta yang
melebihi harga 200tail emas?"

Anak muda itu segera berlari, dan segera mencari kayu di hutan untuk dijualnya ke
pasar...

Apa hikmah cerita ini?
Saya sendiri seringkali bertemu orang-orang yang berkata "saya tidak punya modal untuk
memulai usaha". Kalimat tersebut hanyalah sebuah alasan (excuse). Mental below the line yang selalu menyalahi kondisi yang seperti ini harus kita perbaiki.

Salah seorang guru saya memiliki cara unik untuk menantang tipe orang yang selalu berkata "tidak memiliki modal". Guru saya itu bersedia meminjamkan uang Rp1500 untuk membeli satu botol minuman dalam kemasan di supermarket. Dengan satu botol itu, ia akan menyuruh orang itu untuk menjual di lampu merah seharga Rp2000. Kemudian ia bisa menabung Rp500 dan membeli satu botol lagi. Begitu seterusnya hingga ia bisa membeli dua botol.

Dari dua botol menjadi empat botol, kemudian menjadi satu lusin, bahkan satu dus. Dari satu dus, menjadi dua dus, menjadi satu lusin dus, bahkan menjadi agen minuman. Dari agen minuman pun bisa menjadi distributor, bahkan memiliki pabrik sendiri! So, masihkan bilang tidak ada modal?

Semoga bermanfaat..
Wassalam,




Disampaikan oleh
www.MindConductor.com

17 April 2008

Perjalanan Swadaya Multi Sarana

Saya Zakaria Bachmid dikenal dengan panggilan Jacky, selaku motor Penggerak Swadaya Multi Sarana.
Sesuai dengan namanya Swadaya yang memang dari daya dan upaya diri sendiri.
awal mulanya tanpa disengaja saya membeli obeng set satu kotak isi lima biji.
Dengan modal kenekatan saya mencoba membongkar Perangkat IT ingin mengetahui bagaimana cara kerja alat tersebut.
Saya sempat mengenyam bangku Kuliah sampai 8 Semester di ITATS (Institute Tehnologi Adhi Tama Surabaya).
Sepeninggal Ayahanda kepangkuan ALLAH swt nafsu untuk kuliah sirna, keinginan untuk bekerja dan menghasilkan uang sediri lebih mendorong saya.
Tapi minat untuk belajar tidak pernah padam pada diri sendiri InsyaALLAH sampai akhir hayat.
Pernah saya belajar di Kantor Supplier punya teman dari teman saya tanpa dibayar sepeser pun saya Jalani dengan senang hati, karena disana banyak komputer yang dimana saya belum pernah mengenal sedikitpun, disana aku belajar dengan karyawan di kantor tersebut.
Sampai akhirnya saya bertemu dengan anak STIKOM, saya diajari cara meng Install sebuah komputer.
Satu bulan disana Bos kantor tersebut membeli Handphone GSM yang memakai kartu pertama kali keluar yang memang masih langka, saya melihat peluang bisnis dari Hp tersebut karena kalo di trade tidak ribet tanpa mutasi pemilik tinggal beli kartu GSM baru.
Mulailah saya bisnis jual beli Hp gsm lewat iklan. Gedung WTC Surabaya kala itu masih sepi dan segelintir toko berjualan HP. Saya Bisnis ini sampai krisis moneter tiba dan mulai tumbuh para pelaku bisnis jual beli hp yang pada akhirnya mengurangi laba yang saya dapatkan.
Sampai akhirnya saya bertemu gadis dari kota tape Bondowoso yang mau diajak berumah tangga, dan Hijrah dari kota Surabaya menulu Pandaan.
Kota kecamatan yang lumayan agak besar dan maju karena banyak Pabrik tumbuh disana.
Aku memulai usaha baru dengan membuka Wartel dan toko kecil kecilan, sampai akhirnya saya bertemu teman kuliah diPasar Genteng, dia bekerja di Siemens Surabaya, dia juga cerita kalo teman2 yang lain juga bekerja di Service resmi beberapa Perusahaan Telekomunikasi Swasta.
Dari sana saya banyak diberi masukan dan di ajari cara membetulkan Handphone.
Akhirnya saya memulai buka servise kecil kecilan bermodalkan obeng 1kotak diatas tadi, terus hasil yang saya dapatkan ditabung untuk menambah Peralatan Service yang dimana memudahkan saya untuk bekerja.
Dan Alhamdulillah peralatan service saya bertambah terus dan InsyaALLAH terus berkembang sesuai perkembangan waktu
Amiiinnn......